Thursday 28 November 2002

Kubus-kubus

Garis-garis datang memagari nafas sunyi. Membentuk
kubus yang tentu sama sisi. Kamarku berbentuk kubus,
jiwaku berwujud kubus, hatiku menyerupai kubus, bayangan
di cermin retak tetap kubus. Isi dompetku bukan lembaran-lembaran lusuh,
tapi kini kubus-kubus yang masih juga lusuh. Gambarmu juga kubus,
sungguh tak elok hidung mancungmu tersihir kubus.

Entah dentang apa waktu menjadi gila. Logikaku terkotak-kotak
sama sisi. Logika kubus. Debar jantung berdentum di delapan sisi.
Sudut-sudutnya runcing menusuk langkah yang bolak-balik. Sekali
berjalan ku harus berguling di tiap sisi. Sulit menjadi petak-petak bermuka sama.
Nyeri-nyeri terlukis dari delapan penjuru angin. Tapi sesal tetap sesal.
Hidup buntung bukan bunting menanti orok.

Aku terpasung tanpa rantai. Oh.... jiwa-jiwaku dipagari delapan sisi yang sama
jahanamnya. Nafasku tersenggal berat. Bulu-bulu hidungku menggelitik nakal
merayu bersin. Haaatttssyimm..... Kubus-kubus tak memasung bandul lagi.
Berubah wujud menjadi kubus yang panjang.
Kutu Busuk.

28november2002

No comments: