Sesuatu yang keliru yang akhirnya kita sepakati untuk tetap
dipakai, baik orang awam maupun ilmuwan.
Nama penyakit malaria berasal dari bahasa Latin yang bermakna
: udara buruk. Penyakit fatal ini terlanjur diberi nama demikian karena semula
diduga penyebabnya adalah lingkungan udara yang buruk/kotor. Lalu Perancis dan
Spanyol, malaria dikenal dengan nama “paladisme atau paludismo“, yang berarti
daerah rawa atau payau karena penyakit ini banyak ditemukan di daerah pinggiran
pantai.
Sejarah perkembangan malaria hampir sama tuanya dengan
sejarah kehadiran manusia di muka bumi. Para ahli memperkirakan bahwa malaria
kemungkinan berawal dari Afrika sekitar 12.000 – 17.000 tahun yang lalu. Dari
benua ini, malaria kemudian menyebar ke seluruh dunia, terutama di daerah
tropis, sejalan dengan sejarah dimulai penjelajahan umat manusia menemukan dan
menaklukkan daerah-daerah baru, perdagangan serta sejarah penjualan budak-budak
Afrika pada zaman dulu ke Amerika dan daerah-daerah lainnya. Malaria juga sudah
dikenal oleh para dokter pada zaman China kuno sekitar tahun 2700 sebelum
masehi.
Pertanyaan sekitar penyebab penyakit malaria akhirnya dijawab
oleh Ronald Ross, seorang dokter militer Inggris yang bertugas di India pada
tahun 1897. Ross berhasil membuktikan bahwa ternyata malaria tidak disebabkan
oleh udara kotor tetapi akibat gigitan nyamuk anopheles. Secara teoritis, cukup
hanya dengan satu kali gigitan nyamuk anophles seseorang sudah bisa terjangkit
malaria, jika nyamuk ini mengadung parasite malaria. Berkat penemuannya, Ross
akhirnya memenangkan hadiah Nobel.
Namun nama keliru itu sudah terlanjur memasyarakat di dunia.
Karena yang diingat orang adalah akibatnya yang begitu menakutkan. Ia telah
menggetarkan dengkul Napoleon bersama pasukannya. Bahkan dalam Perang Dunia I,
prajurit Inggris yang mati karena digigit “nyamuk” malaria lebih banyak dari
yang mati karena tertembak peluruh musuh.
Tidak hanya sampai di situ, Sandosham (1965), salah satu
malarioligist ternama juga menggambarkan bahwa nyamuk dan malaria juga telah
mengalahkan banyak raja besar Romawi pada zaman Alexander the Great. Tidak
hanya prajurit dan raja, nyamuk dan malaria juga ikut membunuh para Paus, pemimpin
agama dan negara lainnnya serta tentunya jutaan umat manusia di seluruh muka
bumi.
Pengobatannya kini tak keliru, namun kekeliruan kita
mengelola lingkungan membuat nama itu tetap menghantui, karena ketidak mampuan
memberikan lingkungan yang bersih.
Sungguh yang terjadi, nama keliru untuk sebuah kekeliruan
kita mengelola lingkungan.
No comments:
Post a Comment