Monday 13 January 2003

Di istana ada sirkus, di sana ada badut

Mari bersulang derita-derita,
perulangan abadi suguhan luka
Jelas tertakik pada daging menganga
Tercengang pada perubahan kau berucap
: apa mungkin?

Stasiun bagai kerubungan lalat bersibuk diri
tapi tak pernah penuh. Lengang di hari
kian tenggelam
Kita terlelap terlalu lama. Igaumu jelas berucap
: merdeka!
Mulut usil itu jangan teriak lagi. Itu bukan
janji.
Abunawaspun punya 1001 mimpi

Beranak mual tercecer pada selingkuh yang dicerca
Kesuburan mengidam makmur
:terkutuklah laknat mulut berbuih
Keringat-keringat itu asin menguning di bulir padi
Tapi dewi kesuburan mati muda,
meratapi anak-anak tanah berkubang lumpur
berbadan dua. Onggokkan cacing bersemayam lama
Subur kan hanya kabar-kabur
Hilang bersama gadis pingitan
Di pelukkan setan ia berbisa
bisa menari, bisa bersandiwara, bisa bersulap,
bisa menipu……..

Mari bersulang derita-derita
merapatlah di api revolusi kita
Dari sini jelas menatap
di istana ada sirkus
di sana ada badut
gadis pingitan tertawa, berselingkuh di atas cerca
perca-perca derita milik kita

No comments: