Wednesday 8 January 2003

Cinta Lalu Bernama Nisan

Ini kali bukan saatnya berdusta,
ketika debu masih menemani langkah
Jalan ini tak berpulang
Pantang hati menatap lalu
Amis lama biarlah busuk
Toh itu santapan belatung-belatung jinak
Jiwa-jiwa mereka kekal menjadi nisan,
petunjuk bagi para peziarah,
bantal mereka di saat lelah

Kakiku kaki yang tua
Jejak meracu susuri onak duri
Sudah saatnya kita kembali bersekutu
ya, Rajaku
Terbentang permadani merah
: menuju peraduan engkau....
permaisuriku

No comments: