Wednesday 11 December 2002

Sore bersandar pada lamunan

Sore bersandar pada lamunan
sementara angin kian menggigil.
Hanya titah terucapkan
: berikan aku air kehangatan.

Bukan sepoci air terhantar,
tapi senyum terucap
: pandang titik-titik di balik asap putih.

Ketika kabut lelah melayang, tanyaku tiada lenyap.
Seheran tatapan pada dua pasang sinar di kejauhan,
di barisan pohon-pohon teh berdiri rapat.

Kupingku kembali tersentuh nafasmu
: mereka telah lampaui badai putih.

Bukan. Bukan telah.
Mereka tak pernah lampauinya.
Binar kasih lumeri kebekuan.
Ada sekelumit waktu kelabui alam.

Toh mereka punya nyali,
tetap dua ekor anjing hitam yang berlari.

Pada senyummu tiada berpindah
Akalku mati rasa, saat ingin mengucap
: berikan aku kehangatanmu.

No comments: