Monday 24 March 2003

setengah telanjang

di waktu hari bergaun hitam ketika bulan samar di cahayanya yang tinggal lima watt, aku setengah telanjang. antara kerinduan dan keraguan. seperti ucap berbekas dari mulutmu, "free to love and love to free." kelak udara kian malam kian berpusar tanpa arah, lelah termangu di titik menuju kutub-kutub yang menganga.

kesadaran datang terlambat, saat kusir tertidur lelah dilarikan kuda-kuda nan binal. kuakui pikiranmu sungguh merdeka, bagai coretan-coretan dinding sejuta huruf. terus menerus aku memenjarakan ingin dan kini tumbuh bisul-bisul hitam di dada. benih-benih yang terus meracuni, mungkin kelak akan pecah satu persatu sebagai perih-perih. atau mungkin berdentang bagai bunyi detik-detik sebelum tahun kemenangan datang. ini kekal tersamar sebagai apa?

tempatku meragu kini hanyalah dinding empat sisi. tempatku merindu hanyalah dering yang kunanti. kunikmati tanya di atas tipisnya kesadaran diri. selimut sejarah membalut tubuh setengah telanjang antara kerinduan dan keraguan. kapan kau kan berkata "bila kau tak merindu usah ganggu malamku." ohh betinaku..... usah malu, aku menanti suaramu untuk dering pertamamu. setelah jariku lelah sekian lama menyentuh milikmu. aku menantikan tawamu yang nakal.

tigakaliempat24maret2003

No comments: