Thursday 27 January 2011

Doedoek sama rendah berdiri sama tinggi!

1945, Njanjian perdjoeangan itoe ada begini :

Kowee botjah `ndi, lee?
Koelo laree deso,
Kowee `njang `ndi, lee?
Bade datengi kota
Kok kowee `nggowo bendo, lee?
Damel `mbatjok londo
Londo salah opo, lee?
`Mbade `ndjadjah kita
Opo kowee wis wani, lee?
Memang koelo sedjo
Nek londo wis mati, lee?
Kita tetep MERDIKO !

Tiap pagi sekali saja bisa liat bagaimana kelompok demi kelompok pemoeda pemoeda itoe dengen badan bagean atas tinggal terboeka, pada lari dalem barisan (kakias menoeroet istilah Djepang) sembari njanjikan dengen saling bergantian satoe njanjian jang waktoe itoe amat terkenal dalem kalangan pemoeda perdjoeangan.

Tanggal 15 Agoestoes 1945 Djepang menjerah kalah zonder sjarat pada sekoetoe. Tanggal 17 Agoestoes 1945 berikoetnja Indonesia di njatakan berdiri sebege negara jang MERDEKA dan berdaoelat penoeh. Keadaan lantas berobah tjoraknja; segala apa jang dinamaken Djepang, baek jang laskar maoepoen jang Sakoera (preman) pada dikoempoelkan di Poedjon (kaigoen, angkatan laoet) dan di Dampit (rikoegoen, angkatan darat). Sendjata, mobil, roemah pada dirampas.

Dipermoelaan tentoe sadja masih katjaoe balaoe; jang bisa diliat banjak pemoeda² pada gelantoengkan pedang samoerai dipinggang`nja dan sedapat moengkin masing-masing pada persendjatai dirinja dengen revolver dan senapan komplit berikoet peloeroenja. Malah saja ketemoe sobat saja dari stadwacht dahoeloe jang ban peloeroenja dipasang melintang didadanja. Poen tjara berdandan sami mawon. Pakean seragam K.N.I.L, stadwacht, P.E.T.A, seragam dari angkatan Djepang, semoea dipake.

Kedjadian² ini bisa ternampak disemoea permoelaan REVOLOESI disemoea negara. Tetapi lambat laoen keadaan jang keliatan seperti katjaoe balaoe itoe moelai teratoer oleh marika jang tadinja soedah dapet didikan militer, baek sebage militer K.N.I.L, stadwacht maoepoen P.E.T.A. Badan keamanan rakjat diroebah mendjadi Tentara Keamanan Rakjat (T.K.R), jang paling belakangan namanja mendjadi T.N.I. (Tentara Nasional Indonesia) hingga sekarang ini.

Barisan pemoeda revoloesioner ini dibantoe oleh pasoekan bamboe roentjing jang moelai berdiri boleh dibilang di segala pelosok. Malahan anak² sekolah kalaoe lagi maen sama kawan²nja, soedah tida maoe maen “Obor sodor” lagi, tetapi maen perang²an dan dengen bamboe roentjing satoe pada lain.

Api revoloesi moelai berkobar, makin lama makin tjepat njalahnja, makin mendjoelang lebi tinggi dan lebi tinggi, hingga achirnja tarik perhatian doenia di loear sengketaan Belanda dengen Indonesia.

Penghidoepan berdjalan seperti biasa, dilihat dari lahirnja. Tetapi saja tahoe dalem djiwanja masjarakat Indonesia telah bangkit satoe persatoean baroe, perasaan tida maoe anggap atawa dianggap dirinja sebage berkedoedoekan jang lebi rendahan. Sikap noon inggih dilempar djaoeh; dipasar, didjalanan, dimana sadja itoe sifat “onder danigheid”(sikap jang biasa diseboet oleh Belanda) soedah diganti dengen sikap baroe; doedoek sama rendah berdiri sama tinggi!

disadur dari : Tjamboek Berdoeri

No comments: