Wednesday 10 November 2010

Untukmu yang Datang (Obama)

Photo  Credit:  Anthony Almeida
Aku menemukanmu pada tawa,
kelakar yang menyumpal lapar
hingga ia lari menuju gunungan gundah
lalu dengan kekar ia berkata :
“aku adalah tangis yang menyambar-nyambar
namun oleh gelitik pinus-pinus yang nakal kunubuatkan sebuah kabar
oleh utara akan ada kabar datangnya riuh bangau yang menitipkan bayi-bayi jaman. siapkanlah pelukan-pelukan hangat.”
Namun musim lupa daratan ketika genangan liur kita menetes di sumur-sumur kosong
yang isinya telah kita pakai sebagai dian yang menerangi mimpi yang lupa jalan berpulang.

Aku menatapmu pada tawa
tarian nina bobo seusang kain gendongan ibu
rindumu pada negeri kami hanyalah rindu seorang bocah pada tepukan ayah di pantat yang kotor
sementara diam-diam kau suka berkubang, menyingkirkan kerbau-kerbau kami yang lari ke hutan gundul
Lalu kau bangun istana dari pasir emas dan oleh ombak kau titipkan ia menuju negeri impianmu
meninggalkan lubang-lubang yang menganga, kubur-kubur kami oleh kutuk bumi yang marah pada penjaga-penjaga hutan
sebelum kami hanya menjadi nisan yang terlihat cantik dari kotamu, ijinkanlah kami berdoa :
‘tuk pindahkan gunung-gunung kami yang marah menuju lautan keserakahan milik koboi-koboi yang suka mematahkan kaki-kaki yang sedang bangkit dan ingin berdiri di atas kaki sendiri.

Aku mengucapkan selamat datang,
di negeri makmur yang diam-diam digadai saat kami terlena mengajari anak-anak kami membaca, mengeja sejarah yang berulang.
Dan kau berhasil memukau keledai-keledai yang gontai berjalan.
Edi Sembiring
sumber gambar : 
http://viz.dwrl.utexas.edu/taxonomy/term/8

No comments: