Sunday 6 June 2010

Pecinta Perempuan


Aku adalah lelaki yang mencintai perempuan
                                                                                     (oleh edi santana sembiring)

Aku adalah kubangan akal yang menari-nari di atas derita diri
Bagai masa tak mau sudi duduk sejenak untuk bercerita
Sudah lama aku siapkan jamuan ini
Secangkir darah yang ku warnai dengan dengus najis
Agar kau sadar tubuhku penuh luka
Tertakik kuat cakar kuku-kuku betina yang lalu

Aku adalah usapan malam yang meninanbobokan bulan
Terperangah dalam pucat pasinya hingga ia malas berpaling
Di jurang dalam, aku menyalakan api unggun tanda tanya
Hendak di bawa ke mana cintaku yang suci
Sementara gelap malam kian menusuk mata hatiku
Menipu sepi bagai makanan yang harus ku santap di setiap maki

Aku adalah lelaki yang mencintai perempuan
Kesadaran awal adam yang menangis di kesepian tamannya
Diberi tahta onak duri yang rakus mencium kaki
Sementara para betina lari menjauhi jeritku
Melihat kelaminku telah tegar melawan waktu


Aku Selalu Berlari Bersama Mimpiku
(Oleh T. Wijaya)
Aku lelaki yang mencintai perempuan
Tidur dan minta disuapi nasi dari tangan perempuan
Hanya setiap bangun tidur, aku diam-diam membuat benteng
Mimpiku melulu mencintai banyak perempuan
Di ranjang, aku paling akhir yang tidur
Perempuanku mulai tua dan penuh kecemasan
Dia selalu memeriksa sepatuku
Meskipun aku mengatakan tubuhmu tidak terlalu gemuk
Perempuanku mulai tua dan penuh kemarahan
Dia selalu merobek pakaiannya
Meskipun aku mengatakannya, warnanya tidak begitu kusam

Aku lelaki yang lahir dari rahim perempuan
Berlari dan minta diperhatikan perempuan
Setiap mampir di warung kopi, aku membangun banyak keluarga
Mimpiku melulu punya selusin anak
Di semester akhir sekolah anak-anakku, aku paling takut pergi ke sekolah
Aku bersembunyi dalam pertemuan-pertemuan sesama lelaki
Aku lelaki yang mencintai perempuan
Aku selalu berlari bersama mimpiku
Aku lelaki yang lahir dari rahim perempuan
Aku selalu berlari bersama mimpiku

sumber foto klik

1 comment:

sandra palupi said...

wuiiihh... aku temukan puisi yg bikin spirit ikut meletup.. aku belajar. trimakasih ya.