SIBAGANDING SIRAJAGODA
karya Mansur Samin
Tengah siang
di pojok nun, ke dalam restoran
berbondong para kuli berlesuan
duduk di sebaris bangku
dari bisik dan keluh :
Telah berbulan
tak ada kapal pulang!
Sedang sama menatap ke bandar sana
terkuak pintu muka
bunyi siul mengalun
dari mulut kumis brenteng
Tegap melangkah lagak parlente
bertopi pandan, bercekak pinggang
menatap awas ke tiap ruang
dengan sikap angkuh
menggeser sebuah bangku
Kuli-kuli pada menyisih
terserak pergi
dari pandang yang heran
hati terus bertanya :
Dari mana pula munculnya
ini Sibaganding Sirajagoda
tidakkah dirnya
sudah lama dipenjara?
Sambil mengunyah kacang
ia buka topi pandannya
tiba-tiba sekepal tinju
menghantam meja
dengan megahnya :
Kasi bir! Sambal udang!
Rokok kowa dan Sate Padang!