Tuesday 26 April 2011

Catatan (tentang) Soe Hoek Gie

Soe Hok Gie 
17 Desember 1942
16 Desember 1969
nobody knows the troubles
I see. Nobody knows
my sorrow
(nisan Gie di Museum Taman Prasasti, Jakarta)



Kata Kata Soe Hok Gie
  • Pertanyaan pertama yang harus kita jawab adalah: Who am I? Saya telah menjawab bahwa saya adalah seorang intelektual yang tidak mengejar kuasa tapi seorang yang ingin mencanangkan kebenaran. Dan saya bersedia menghadapi ketidak-populeran, karena ada suatu yang lebih besar : kebenaran.

Friday 15 April 2011

Semut Hilang, Ulatpun Datang


Oleh rakusnya manusia, kini ulat bulu merajalela. Apa musuh ulat bulu? 

Semut rangrang (oecophylla smaragdigna) adalah musuh ulat bulu, semut ini hidup di sejumlah pohon rindang. Namun oleh rakusnya manusia hingga semut itu tak ada lagi. Kroto atau telur “semut api/rangrang” sekarang jadi bahan rebutan oleh pecinta burung, akhir-akhir ini harganya terus naik, untuk 1kg nya saja telur emas ini dihargai sekitar Rp120.000. (baca : Budi Daya Kroto).

Saturday 9 April 2011

Belajar pada Sekolah Beruk

PARIAMAN, 6/12 - MELATIH BERUK. Seekor beruk mencoba mengambil buah kelapa saat latihan bersama majikannya di Kota Pariaman, Sumatera Barat, Senin (6/12). Beruk di Pariaman dan sekitarnya dilatih untuk dapat mengambil buah kelapa sebagai pekerjaan sehari dengan upah Rp100 hingga Rp500 sampai kelapa tersebut dikupas bersama majikannya. FOTO ANTARA/Iggoy el Fitra/Koz/nta/10.
Anak-anak Belanda, dinilai sebagai anak yang paling bahagia di dunia, mereka mengenal apa yang disebut speelgoeddag (artinya: hari dengan mainan).

Sementara cara pendidikan ini juga pernah dilakukan di Indonesia dengan anak-anak Beruk. Yaitu
mengajari anak-anak beruk yang ditangkap dari rimba hingga binatang liar itu akhirnya bisa berkomunikasi dengan manusia dan dapat dimanfaatkan untuk memetik buah kelapa di pohonnya. Metode pengajarannya adalah metode belajar sambil bermain.

Berikut artikel  lengkapnya :

Apenscholen (Sekolah Beruk) 
oleh Suryadi,

Judul artikel ini bukan mengada-ada. ”Appenscholen” (Sekolah Beruk) ditulis oleh seorang Belanda bernama J Jongejans dalam majalah Onz

Wednesday 6 April 2011

Sepanjang Lorong yang Gelap



Bila pengamen-pengamen itu menyanyikannya, aku berasa menemukan gairah malam anak-anak muda yang berlari di lorong-lorong kota. Berjaket jeans berdua di masa 80-an.


Sepanjang Lorong yang Gelap
oleh : D'lloyd

Aku anak tak mampu bagai mereka itu
tapi soal bercinta
kupunya cara yang tersendiri yang lebih ternikmati
coba anda merenungi

Malin Kundang hingga Di Bawah Kibaran Sarung Joko Pinurbo

Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung


Malin Kundang


Malin Kundang pulang menemui ibunya
yang terbaring sakit di ranjang.
Ia perempuan renta, hidupnya tinggal menunggu
matahari angslup ke cakrawala.

"Malin, mana isterimu?"
"Jangankan isteri, Bu. Baju satu saja robek di badan."

Friday 1 April 2011

Catatan pada Sebuah Perjalanan

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Oleh Edi Sembiring
dimuat di Kompas.com tanggal 31 Maret 2011

Arakan berjalan lambat, meliuk mengikuti alurnya. Terkadang bunyi gaduh timbul dari benturan sesamanya, ritme jeg-jes-jeg-jes melantun statis tiada tinggi tiada rendah. Pepohonan belari kencang di kiri dan kanan, petak-petak sawah tersusun rapi bagai teka-teki hidup yang belum terpecahkan. Air mengalir jauh di bawah sana, tiada kebosanan pada riak-riak hidup yang terasa kaku, tapi laut membutuhkan luapan kasihnya. Sungguh sungai cermin hidup yang agung, memberi namun ia tak merasa kekurangan, laut adalah nama kumpulan kasihnya, tapi ia tak perlu memilikinya, ia tak perlu posesif. Karena mata-mata hatinya masih bening mengalir di relung-relung nadi tanah. Mata hatinya adalah mata kasihnya, kejujuran dan ketulusan tanpa pamrih.

Telunjuk Sang Presiden

ilustrasi oleh Bian Harnansa/Persda (Kompas.com)
Oleh Edi Sembiring
dimuat di Kompas.com tanggal 17 Maret 2011
 
Ruangan ini seperti gurun panas tak berbatas. Entah mengapa tiba-tiba keringat dinginnya menjalar membasahi punggung. Dahinya berkerut menyerupai garis-garis ombak yang berenang menuju tepian. Matanya tak berkedip, sejenak ingin lompat menggelinding jatuh.