Tuesday 14 September 2010

Humor: Yang Paling Sadis


Ada 4 orang yang bersahabat saat kuliah dulu di Universitas Ngompasiana Ngotjoleria (UNN). Setelah 10 tahun tamat, mereka akhirnya bertemu untuk pertama kalinya. Sebuah reuni yang mungkin tak akbar. Tapi mereka bertemu di sebuah ruangan yang tak terduga, penjara bawah tanah Negeri Ngotjoleria. Mereka terpenjara bukan saja oleh kata-kata di Ngompasiana namun juga terpenjara untuk semua kejahatan yang mereka perbuat.

Di penjara, mereka saling bercerita tentang kehebatan dan kesangaran mereka.

Gipps Hura Hura berkata : wanita tak mungkin bisa masuk melewati jeruji penjara ini, namun andai kata kucing masuk ke sini, akan aku PERKOSA sampai MATI.

Di sebelah kirinya Syanz Tralili Tralala tak mau kalah, ia berkata : andai kucing masuk ke sini akan aku PERKOSA, selanjutnya akan aku kuliti, aku gantung ke empat kakinya agar dia TERSIKSA, hahahahaaaaaa mampus dia.

Di sebelah kanan, Ruji Celengan Gentong tertawa keras. Tawanya memenuhi ruangan, seakan semua dinding penuh dengan mukanya yang bulat. Dia bilang : andai kucing masuk ke sini, akan aku PERKOSA, lalu aku KULITI. Selanjutnya aku aku potong dia hidup-hidup. Aku MUTILASI dia hehhe.... Aku mulai dari memotong ekornya, dst.

Hawa kesadisan kian memenuhi ruangan, suara mereka bergema, padahal calon korban yang dimaksud hanyalah seekor kucing dalam wujud imaginasi. Suara mereka mengalahkan pahitnya tinta-tinta pena yang membuat banyak titik-titik tahi lalat di muka penguasa, hingga yang bersanggulpun diberi kumis Hitler.

Di sudut ruangan yang agak gelap, kawan keempat angkat bicara, tak panjang. Hanya sepotong kata. Namun mampu membuat ketiga lainnya berteriak ketakutan dan ingin muntah. Mereka berlari menuju jeruji dan minta tolong.

Yang ke empat bernama Arifs Bobo Siang hanya berkata : miawwwwwww.....

No comments: